Matematika Menyenangkan dengan Kumon


Pernahkah anda mempelajari sesuatu dalam keadaan tegang/stress, takut, tidak nyaman dan tidak tahu apa gunanya? Apakah saat itu anda dapat memahami dan menyerap materi dengan mudah? Bagaimana jika matematika, yang menjadi momok mengerikan bagi siswa karena terkesan rumit dan penuh angka disampaikan dengan cara yang menyenangkan dan membangkitkan gairah belajar sehingga siswalah yang meminta-minta untuk belajar?

Kebanyakan orang Indonesia menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit. Karena itu, tidak mengherankan apabila sering kali nilai matematika adalah nilai terendah yang dijumpai oleh orang tua dalam raport anaknya. Tetapi, sesungguhnya menguasai pelajaran matematika bukanlah hal yang teramat sulit.Kesulitan dalam belajar matematika itu muncul karena cara pengajaran yang sulit dipahami dan tidak sesuai dengan karakter cara belajar siswa itu sendiri.
Dewasa ini terdapat banyak lembaga yang mengajarkan matematika dengan cara yang unik dan menarik yang dapat memperbaiki kemampuan anak-anak dalam belajar matematika. Lembaga-lembaga ini memiliki teknik dan metode pengajaran yang berbeda-beda untuk membuat pelajaran matematika lebih mudah untuk dikuasai. Salah satunya adalah metode KUMON.
Kumon adalah metode pengajaran yang dikembangkan pertama kali oleh seorang guru matematika asal Jepang bernama Toru Kumon. Level awal untuk setiap anak tidak ditentukan berdasarkan tingkatan kelas atau usia, melainkan mulai dari level yang dapat ia kerjakan sendiri dengan mudah tanpa ada kesalahan, yang berlangsung seminggu dua kali.
Anak akan diberi lembar kerja yang harus dikerjakan setiap hari di rumah. Dengan demikian, orang tua pun memegang peranan penting untuk mengawasi cara belajar anak di rumah.Tak perlu takut anak akan menemukan soal-soal yang tidak dipahami dalam lembar kerja. Lembar kerjanya sendiri telah didesain sesuai dengan level anak, sehingga ia dapat memahami sendiri bagaimana menyelesaikan soal-soal tersebut. Selain itu, lembar kerja juga disusun secara sistematis, cermat, dan small steps (perbedaan antar topik bahasan tidak terlalu besar) yang dapat membantu membentuk kemampuan dasar matematika yang baik pada anak, sehingga memungkinkan anak mengerjakan level yang lebih tinggi tanpa kesulitan yang berarti.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penerapan Persamaan Diferensial dlm kehidupan sehari-hari

Penerapan Konsep Matriks Dalam Kehidupan sehari-Hari

Penerapan pada persamaan diferensial