Mathematics Anxiety

Mathematics Anxiety
Matematika merupakan subjek yang sangat penting dalam sistem pendidikan di dunia. Negara yang mengabaikan pendidikan matematika sebagai prioritas utama akan tertinggal dari kemajuan segala bidang terutama sains dan teknologi. Maka tak heran jika peradaban manusia berubah dengan pesat ditunjang oleh partisipasi matematika yang selalu mengikuti perkembangan zaman. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan, diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Atas dasar itu, pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta dididk sejak bangku SD sampai perguruan tinggi untuk membekali peserta didik dengan kemampuyan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif dan kemampuan bekerja sama.
 Tapi kenyataannya, dalam perkembangannya pelajaran Matematika ini malah banyak menimbulkan masalah dan perlu mendapat perhatian serius dari para Ahli dan Pendidik. Berdasarkan dari hasil penelitian di Indonesia ( Kompas, 2001), ditemukan bahwa tingkat penguasaan peserta didik dalam matematika untuk semua jenjang pendidikan masih sekitar 34%. Ini sangat memprihatinkan. Anggapan masyarakat khususnya dikalangan pelajar matematika masih merupakan pelajaran yang sulit bahkan sangat ditakuti oleh sebagian besar pelajar. Mereka juga menganggap matematika sebagai momok, ilmu yang kering dan teoritis, penuh dengan lambang-lambang, rumus-rumus yang sulit dan sangat membingungkan.



Kata "phobia" berasal dari istilah Yunani "phobos" yang berarti lari, takut dan panik, takut hebat. Istilah ini memang digunakan sejak zaman Hippocrates. Phobia adalah ketakutan yang luar biasa dan tanpa alasan terhadap sebuah obyek atau situasi yang tidak masuk akal. Pengidap phobia merasa tidak nyaman dan menghindari objek yang ditakutinya. Terkadang juga bisa menghambat aktivitasnya. Sesuai dengan namanya Phobia Matematika, orang yang mengidap phobia ini memiliki ketakutan, ketidaknyamanan, tidak menyukai, dan ingin menghindari segala persoalan yang berhubungan dengan matematika. Keadaan takut terhadap matematika ini juga disebut Mathematics Anxiety.

Phobia disebabkan karena pernah mengalami ketakutan yang hebat atau pengalaman pribadi yang disertai perasaan malu atau bersalah yang semuanya kemudian ditekan ke dalam alam bawah sadar. Peristiwa traumatis sejak kecil dianggap sebagai salah satu kemungkinan penyebab terjadinya phobia. Imajinasi yang berlebihan dapat juga menyebabkan phobia. Dalam dunia pendidikan phobia matematika dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Takut dalam hitungan
2. Susah menghafal
3. Takut maju di depan kelas
4. Takut dalam Ujian Nasional
5. Takut orang tuanya dipanggil

Ternyata perasaan tidak suka yang para pelajar miliki terhadap pelajaran Matematika bisa menyebabkan tubuh sakit secara fisik. Menurut para peneliti, perasaan tidak nyaman yang dirasakan oleh mereka yang menderita phobia Matematika ternyata hampir mirip dengan rasa sakit secara fisik. Menurut Medical Xpress, otak orang yang tidak menyukai Matematika ternyata menunjukkan respon yang hampir sama dengan respon otak saat seseorang meninju mereka di wajah. Atau mencubit lengan mereka atau menjambak rambut mereka.
Para peneliti dari Universitas Chicago menggali lebih dalam terhadap mathophobia (phobia terhadap Matematika). Mereka menggunakan scan otak terhadap para penderita phobia ini dan menemukan bahwa hanya dengan memikirkan untuk menyelesaikan soal Matematika bisa menyebabkan rasa sakit fisik. Aktivasi otak tidak terjadi selama mereka mengerjakan soal Matematika, menandakan bahwa masalahnya bukanlah matematika itu sendiri, tapi perasaan tidak suka yang muncul sebelumnya yang menjadi penyebab rasa sakit.” Rasa takut terhadap Matematika memicu luka di posterior insula, yang terdapat bagian dalam otak, tepat di atas telinga. Bagian otak ini yang mengenali ancaman rasa sakit. Rasa gelisah secara umum sering menghalangi kinerja kita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penerapan Persamaan Diferensial dlm kehidupan sehari-hari

Penerapan Konsep Matriks Dalam Kehidupan sehari-Hari

Penerapan pada persamaan diferensial